Mahasiswa MBKM USM Beri Pelatihan 4P dan Eco Enzyme ke Warga Gayamsari

Mahasiswa MBKM Internal Ilmu Komunikasi Universitas Semarang mengadakan pelatihan dengan tajuk "Pelatihan Perencanaan Konsep 4P (Product, Price, Place, Promotion) dalam Pengemasan Pupuk Kompos dan Pengolahan Limbah Rumah Tangga (LRT) Menjadi Eco Enzyme" di Kelurahan Gayamsari, Kecamatan Gayamsari, Semarang pada 22 Juni 2025.

SEMARANG (MEDIAAKTUAL.ID) – Mahasiswa MBKM Internal Ilmu Komunikasi Universitas Semarang mengadakan pelatihan dengan tajuk “Pelatihan Perencanaan Konsep 4P (Product, Price, Place, Promotion) dalam Pengemasan Pupuk Kompos dan Pengolahan Limbah Rumah Tangga (LRT) Menjadi Eco Enzyme” di Kelurahan Gayamsari, Kecamatan Gayamsari, Semarang pada 22 Juni 2025.

Ketua MBKM Internal USM, Yusrilzal Rokhim mengatakan, tujuan kegiatan meningkatkan nilai jual produk lingkungan dan mendorong pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan limbah rumah tangga.

Kegiatan dihadiri Lurah dari Gayamsari Lina Budiarti dan dosen pembimbing Arif Hidayat S.I.Kom., M.I.Kom.

Pelatihan menghadirkan 4 pemateri dari mahasiswa MBKM internal Universitas Semarang yaitu Yusrilzal Rokhim, Restu Putri, Diyah Hesti, dan Nadia Kamila.

Menurut Restu, konsep 4P sangat relevan diterapkan dalam pengemasan produk pupuk kompos agar memliki daya tarik tersendiri di pasar.

”Konsep 4P ini sangat cocok untuk UMKM yang ingin memasarkan produknya, termasuk pupuk kompos yang berasal dari limbah rumah tangga,” ujarnya.

Sementara itu, Diyah mengatakan, limbah rumah tangga bisa dimanfaatkan kembali menjadi Ecoenzym.

”Eco Enzyme ini sangat cocok dibuat di rumah karena hanya memerlukan tiga bahan utama dan cukup ketelatenan. Selain ramah lingkungan, juga sangat efektif mengurangi limbah,” jelas Nadia.

Menurutnya, kegiatan tersebut tidak hanya memberikan teori, namun juga memberikan praktik langsung dalam pembuatan Ecoenzym kepada warga.

Salah satu peserta, Diana, menanyakan durasi penyimpanan Ecoenzym.

”Untuk penyimpanan dibutuhkan waktu sekitar tiga bulan, namun jika disimpan lebih lama hasilnya akan lebih baik,” ungkap Diyah.

Diyah berharap, melalui pelatihan ini, warga Gayamsari RW 2 mendapatkan pengetahuan baru dan keterampilan praktis dalam mengelola limbah menjadi produk bernilai jual.

”Pelatihan ini menjadi awal dari gerakan mandiri warga dalam menciptakan lingkungan yang sehat, bersih, dan produktif,” tandasnya.

01

Pos terkait